
Tidak ada manusia yang memang sempurna, apapun alasannya. Bahkan,
ketika seseorang yang punya popularitas, cerdas, dan juga berpenampilan
fisik cantik, ia pasti pernah berbuat kesalahan dan pernah menjadi
seseorang yang menjengkelkan.
Lantas, bagaimana bila seseorang
yang menjengkelkan itu adalah orang yang dekat dengan Anda? Bersikap
keras sama saja dengan memicu api permusuhan, dan bersikap terlalu lunak
akan membuat dia semakin menjadi-jadi. Itulah kenapa Dr. Robi Ludwig,
seorang psikoterapi, seperti dilansir Yahoo Shine kemudian memberikan
saran pada Anda untuk menghadapi mereka yang menjengkelkan, tanpa harus
memicu permusuhan.
Bila ia adalah anggota keluarga
Anggota
keluarga pernah menjadi sosok yang menyebalkan. Misalnya ketika sedang
ada acara keluarga dan selalu ditanya kapan nikah? Rasanya ingin sekali
menendang orang itu jauh-jauh dari hidup Anda.
Tetapi nyatanya
memang tidak bisa, karena ia adalah orang yang jauh lebih tua.
Menghadapi hal ini, Anda tak perlu terlalu serius dan terlalu memikirkan
pertanyaan tersebut. Anggaplah sebuah pertanyaan basa basi yang patut
diberikan jawaban yang basa basi pula.
Lihat saja dalam beberapa menit kemudian topik pembicaraan pasti sudah berganti.
Bila ia adalah kekasih
Ada
kalanya bahkan kekasih menjadi orang yang paling menjengkelkan,
sekalipun Anda mencintainya. Ketika ia menjengkelkan, jangan langsung
ditanggapi semua perbincangannya. Tampung dan dengarkan. Katakan bahwa
Anda akan memikirkannya dan introspeksi diri.
Kalimat yang Anda
keluarkan, akan sekaligus membuatnya introspeksi diri dan tidak lagi
sembarangan mengucapkan kalimat buruk pada ANda.
Bila ia adalah atasan atau rekan kerja
Adalah
jurus bunuh diri apabila Anda membalas kalimat dari atasan atau rekan
kerja yang menjengkelkan, dengan makian atau kalimat yang kurang enak
didengar. Posisi Anda ada di tengah duri yang menghimpit, yang apabila
Anda tidak berhati-hati, maka Anda akan terkena durinya.
Oleh
sebab itu, lakukan saja apa yang diminta atasan dan tunjukkan bahwa
apapun hasilnya, hal itu sudah Anda lakukan sesuai perintahnya. Tidak
ada atasan yang mau mengalah pada bawahannya, tidak ada pula atasan yang
mau dengan senang hati menyadari kesalahannya serta merendahkan diri.
Untuk
meredakan ketegangan, buatlah langkah cerdas yang tidak membuat atasan
merasa terintimidasi. Tetapi, buatlah ia berpikir bahwa masukan Anda
mungkin memang benar dan dibutuhkan oleh perusahaan.
Bila ia adalah seorang teman baik
Adalah
sebuah hal yang wajar ketika teman baik berselisih paham, apalagi jika
sama-sama wanita. Tetapi bukan berarti harus timbul cemburu, kepicikan,
saling menjatuhkan dan lain sebagainya.
Justru sebenarnya Anda
punya kesempatan lebih luwes dan banyak untuk mengungkapkan uneg-uneg
dan saling mengungkapkan pendapat masing-masing. Seharusnya, sahabat
lebih mudah menerima masukan jujur ketimbang masukan yang hanya basa
basi kok.
Tetap pasang senyuman di wajah Anda, dan ungkapkan
ketulusan hati Anda lewat perbincangan hangat empat mata. Jangan pernah
membawa perseteruan Anda ke social media, atau dibicarakan di depan
banyak orang.
source : vemale.com